Baru-baru ini, saya mendapatkan installer Nusaptel terbaru dari teman saya berukuran 120MB, meski saya tidak bisa mengetahui versi berapa ini. Tetapi Nusaptel ini sudah dapat di-install pada Linux Ubuntu 10.04 dan memiliki tampilan yang berbeda dengan Nusaptel IPT sebelumnya. IPT pada Nusaptel kini juga membawa singkatan VOTO (mungkin : Value Object Type Operation?) berserta logonya, yang menurut saya cukup bagus.
Tetapi, sayang, versi terbaru Nusaptel ini belum dapat di download secara gratis. Nusaptel dari situs Universitas Machung masih merupakan Nusaptel versi sebelumnya. Berikut beberapa screenshot dari Nusaptel IPT baru ini :
Splash screen saat Nusaptel IPT dijalankan pada Ubuntu 10.04
Nusaptel IPT versi terbaru ini juga telah menggabungkan proses Compile-Link menjadi satu tombol saja
Interpreter telah bekerja dengan benar pada Nusaptel
Contoh – contoh source code juga ditambah
Halaman about Nusaptel
Selain peningkatan dari segi antarmuka, bug-bug pada syntax Nusaptel juga telah diperbaiki, dilengkapi peningkatan-peningkatan pada syntax-syntaxnya.
-
Pada tulisan saya sebelumnya di bagian kritik, saya menuliskan bahwa deklarasi seperti ini tidak akan ter-run dengan benar :
kini, syntax di atas telah berhasil di compile dengan benar
-
Salah satu perbaikan yang membuat saya agak kaget, type byte yang merupakan salah satu sumber bug di Nusaptel telah dihilangkan dan diganti dengan shortword, sekalipun Nusaptel IPT tetap mewarnai keyword byte :
Jika anda tetap memaksa untuk menggunakan type byte, anda harus mendefinisikannya sendiri :
Karenanya, perulangan for() sekarang membutuhkan parameter shortword :
Sekalipun memiliki banyak peningkatan, masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan pada bahasa ini :
Pada bagian Nusaptel IPT, tetap terjadi kesalahan pewarnaan seperti :
Parameter ketiga dalam for() harus merupakan ekspresi : x++, Sedikit modifikasi pada parameter ketiga for() menjadi program di bawah :
maka, program tersebut tidak akan bisa di-compile :
Karenanya, anda harus berhati-hati dalam penggunaan perintah for() DI Nusa.
Masalah lain yang cukup menggangu terletak pada type shortword , sekalipun merupakan pengganti dari type byte, shortword ternyata juga memilki masalah yang sama dengan byte :
Program ini gagal di-compile, karena shortword tidak mengenal operator kali (*)
Di samping itu, Nusaptel juga masih membedakan operator pembagian antara type integer dengan type float:
den mau tak email a?
ReplyDeleteNanggung bener bikin bahasa pemrogramannya, kenapa nggak dibuat pake bahasa indonesia sekalian. kalo tetep pake bahasa linggis, mending pake java atau c sekalian,lebih powerfull dan banyak komunitasnya wkwkwkw.
ReplyDeletekirain ane buat syntaknya pake bahasa indonesia juga. contohnya gini untuk fungsi rekursif;
#---------------------#
program coba;
bilanganbulat permutasi (bilanganbulat n)
{
jika (n=1)
kembali(1);
lainnya
kembali (n*permutasi(n-1));
}
bilanganbulat utama()
{
bilanganbulat bilbul := permutasi (5);
tuliskan(bilbul);
}
#--------------------------#
lebih mudah dipahami kan, jadi bikin program serasa nulis kalimat yang berlogika. Tapi sayang ane belum bisa buat bahasa pemrograman,bikin program sederhana aja,mesti bolak-balikin buku dan ubek-ubek internet,wkwkkw..tapi Seandainya kalo suatu saat nanti ada bahasa pemrograman pake bahasa indonesia gitu,, wah,pasti banyak programer-programer hebat dari indonesia. Semakin maju deh IT indonesia,,,wkwkkwkw (ini sekedar opini aja,kalo nggak berkenan nggak usah marah ya :D )